Indonesia, sebagai salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, tentu menjadi perhatian banyak produsen global, termasuk Harley-Davidson. Banyak pecinta otomotif di tanah air menanti era listrik yang akan dibawa oleh Harley-Davidson LiveWire. Namun, hingga saat ini, motor listrik premium tersebut belum secara resmi mengaspal di jalanan Indonesia. Salah satu faktor kunci yang menjadi pertimbangan utama adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai.
Menurut Irvino Edwardly, Direktur Penjualan dan Pemasaran JLM Auto, selaku distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia, meskipun ada minat terhadap pasar Asia Pasifik, rencana peluncuran LiveWire belum dikonfirmasi dalam waktu dekat. Alasan utamanya, ia menjelaskan, terkait dengan filosofi penggunaan Harley-Davidson oleh konsumen. Motor-motor ikonik ini sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau touring, dan untuk kendaraan listrik, aktivitas semacam itu sangat bergantung pada stasiun pengisian daya yang tersebar luas dan mudah diakses. Indonesia masih dalam tahap pengembangan infrastruktur ini.
Keterbatasan infrastruktur pengisian daya ini menjadi hambatan signifikan bagi JLM Auto untuk membawa LiveWire, meskipun motor ini sangat cocok untuk penggunaan dalam kota. Pertimbangan ini menunjukkan bahwa Harley-Davidson tidak hanya melihat potensi penjualan unit semata, tetapi juga pengalaman keseluruhan pengguna. Untuk menanti era listrik yang sukses, ekosistem pendukung haruslah kokoh. Pada acara diskusi panel industri otomotif yang digelar di Jakarta pada tanggal 20 November 2024, seorang pakar energi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terus digenjot, namun penyebarannya masih terkonsentrasi di kota-kota besar dan jalur utama.
Selain infrastruktur, kesiapan layanan purna jual dan teknisi yang terlatih khusus untuk motor listrik juga menjadi fokus. Untuk produk sepremium LiveWire, jaminan layanan dan ketersediaan suku cadang adalah mutlak. Ini berarti investasi tidak hanya pada unit motor, tetapi juga pada pelatihan sumber daya manusia dan fasilitas bengkel. Hal ini penting dalam proses menanti era listrik secara menyeluruh.
Faktor harga juga tak bisa dikesampingkan. LiveWire berada di segmen motor listrik premium dengan harga yang tentunya disesuaikan. Distributor harus memastikan bahwa pasar Indonesia siap menerima produk dengan teknologi dan banderol tersebut. Kajian pasar yang mendalam terus dilakukan untuk melihat potensi daya beli dan minat konsumen. Langkah ini menunjukkan bahwa Harley-Davidson sangat berhati-hati dalam strategi pasarnya.
Secara keseluruhan, meskipun antusiasme terhadap motor listrik Harley-Davidson LiveWire di Indonesia sangat tinggi, peluncurannya akan terjadi pada waktu yang tepat. Ini adalah masa menanti era listrik yang lebih siap, di mana infrastruktur pengisian daya telah tersebar luas, layanan purna jual mumpuni, dan pasar lebih teredukasi. Langkah ini mencerminkan komitmen Harley-Davidson untuk menghadirkan pengalaman berkendara listrik terbaik bagi penggemar di Indonesia.